Dalam gemerisik angin membentur daun
kurangkum kedua genggamku
Dalam pekatnya malam
kukatupkan kedua kelopak mataku
Dalam rintik gerimis membasahi tanah kering
kubuka pelan bibirku
Kusebut namaMu dengan cinta
Kuberserah dalam kerinduan yang dalam
Kumeresapi ketidakberdayaan
Kumenyadari hanya Engkau
tempat ku berpulang
tempat ku mengadu
tentang kebodohanku,
mimpiku,
kegagalanku,
resahku,
gundahku,
marahku,
rinduku
Tentang segalanya,
hingga ku tak tahu lagi harus berkata apa
bingung,
terdiam,
tercenung,
terpekur.