Jumat, 16 Oktober 2009

Jatuh Cinta Lagi

Hanya rangkaian kata dalam rima
Itu yang ku punya darimu
Untuk mengenang malam demi malam
bercengkrama...
bersamamu...

Merenungi kata demi kata
Luruh dalam bait demi bait
Meraba makna demi makna
Menyusur sunyi yang tak jua raib

Duhai Kakanda,
Di mana dikau berada?

Ingin kuungkapkan kepadamu saat ini
Ku sedang jatuh cinta lagi
Sekali lagi...
kepada warisan puisi-puisi ini.

(*smile mode on...)

Sabtu, 22 Agustus 2009

Yang Tersisa

Ku mendengar senandung
apakah itu kidung cintamu?
Ku berharap itu nyanyian kalbu
yang kaukirimkan untuk damaiku

Sekilas ku menangkap sapamu
apakah kau sedang ungkapkan rindu?
pada satu jiwa yang rapuh
pada satu raga yang berpeluh

Sekali lagi kurasakan getar cintaku
...kepada senandungmu yang mengiris pilu
...kepada sapamu yang menghanyutkanku
dan kepada angin yang menghantarmu ke hadapanku...




Sabtu, 30 Mei 2009

Hampa Udara

Perjalanan ini membawaku ke hampa udara
gelap pekat tanpa harap
tanpamu di sana
tanpa siapa-siapa

Tak ada tanda datangnya cahaya
Meniti tiap langkah tanpa rasa
tanpamu di sana
tanpa siapa-siapa

Jumat, 03 April 2009

Cemburu

Tiba-tiba genggammu terlepas
membuat aku terhempas

Sontak kuulurkan tangan untuk menggapaimu
Berharap engkau kembali meraihku

Mata ini berkabut
Kaki ini tak bisa tak bertelut

Dalam rindu kumenatap bayangmu berlalu
Berdua seorang gadis di sampingmu

(Kali ini, tak bisa ku menolak datangnya cemburu)

Senin, 30 Maret 2009

Akhir Kisah Kita

Inikah akhir kisah kita
Kamu bilang selamat tinggal begitu saja

Mungkin tidak terlalu berbeda untukku
Kau sudah biasa begitu

Satu pesanku
Aku menunggumu

Jumat, 27 Maret 2009

Tengah Malam Hingga Menjelang Fajar

Terjaga dari lelapku
Terlempar ke dalam anganku
Tersayat dalam perihku
Semuanya adalah tentangmu

Di tengah malam hingga menjelang fajar
Dalam sepi yang tersepi
Bertanya tentang cinta yang membakar
Merobek menyiksa hati nurani

Tengah malam hingga menjelang fajar
Ingatanku melayang ke seberang lautan
Bertanya-tanya....
Apakah kau di sana ada?

(Ku rindu kau pulang... kepadaku... dan hanya untukku...)

Minggu, 15 Maret 2009

Panggil Aku Kirana

Seorang gadis kecil
Bebas berkelana berdendang bernyanyi
Bermandikan hujan bertelanjang kaki
Kulit menghitam terbakar matahari

Seorang gadis kecil telah beranjak remaja
Melepaskan tawa kepada dunia
Tersemai harap dalam cinta
Bahwa esok akan berpihak padanya

Seorang gadis kecil sekarang jauh dewasa
Tidak pernah menangis tidak pernah tertawa
Bukan karena ia tak pernah melara
Namun badai hidup membuatnya setengah gila

Seorang gadis berkelana dalam nestapa
Tidak pernah sekalipun ia memperkenalkan dirinya
Kepala tertunduk dalam keringnya raga
Bibir terkunci dalam perihnya hati
Mata tak pernah bohong hanya terlihat kosong

Dalam sisa daya
kepada malam si gadis menyapa:
"Panggil aku Kirana".

Kamis, 12 Maret 2009

Dalam Genggammu

Kupautkan rasaku

Kuyakinkan diri langkahkan kaki

Saat kauremas jemari
tersenyum penuh arti
Tahukah engkau, aku tidak ragu lagi?

(Jangan lepas tangan ini, genggam erat aku sekali lagi)

Minggu, 08 Maret 2009

Seorang Yang Asing

Dia meraihku
memegang tanganku dan memeluk pinggangku
Dalam alunan bebunyian
dibawanya ku menari dalam dekapan

Terdengar irama menghentak
Tak urung jantungku berdetak
"Tetaplah bergerak!" begitu ia mendesak

Ketika irama melambat
Matanya menatap
merapat dan berharap:
"Jangan sampai moment ini terlewat!"

Lidahku kelu
apakah ini semu
ia sungguh asing
tiba-tiba hadir
saat aku terasing

(Hubungan adalah seperti sebuah tarian,
dengan gerakan-gerakan yang tampak,
ke muka, ke belakang dengan pasangan,
kadang berjalan lambat
kadang gelap, pekat bagaikan kematian
~ Coleete Dowling)

Senin, 02 Maret 2009

Retak (By: Someone from the past, for present and future)

Ku tahu hati ku retak...
Kenapa harus kau bentur sayang...

Ku yakin kau tiada sengaja...
Tapi pedih kenyataannya...

Ku retak sayang...
Kenapa ku harus mengalami...

Ku sedih sayang...
Kenapa tidak jaga kasihmu

Ku luluh sayang...
Ku tak menyesal mencintaimu...

Ku meradang sayang...
Ku akan berusaha maafkan mu

Ku takut sayang...
Ku tak bisa berjanji maafkanmu...

Ku jatuh sayang...
Dalam simpuh Tuhanmu...

Tuhanku bawa sahabatku...
Temukan ku dalam serpihan waktu...

Sahabat maafkan aku...
Lama ku abaikanmu...

Sahabat jangan pernah lukai aku...
Kau temanku bukan kekasihku...

Sahabat datanglah padaku...
Lukiskan bunga kehidupan untukku...

past story

Jumat, 27 Februari 2009

Rindu Pulang

Terduduk dalam diam
Menahan air mata dalam kesesakan
Menghela nafas mencari kelegaan

Aku rindu pulang
kepada keramahan pedesaan
kepada hangatnya kenangan
kepada bunda yang menawarkan pelukan

Aku rindu pulang
sekedar menaruh beban
mencoba mencari dukungan
berharap segar dalam semalam

(Benar, ku ingin pulang...
letih, begitu yang dibilang orang)

Minggu, 08 Februari 2009

Sejak Hari Ini

Ada yang berubah sejak hari ini

Ku bahagia menyambut putihnya pagi,
Ku bernyanyi untuk kuningnya matahari,
Ku melambaikan tangan kepada birunya angkasa,
Ku tersenyum kepada ungunya senja,
Dan ku tertawa lepas kepada malam hitam berjelaga

Ada yang berubah sejak hari ini
Karena ku tahu ku tidak sendiri

Jumat, 23 Januari 2009

Antara ada dan tiada

Senandung lirih
Antara ada dan tiada
Menyelinap ke dalam sukma
Memenuhi setiap relung jiwa
Mengendap di dasarnya

Mungkinkah suatu saat memunculkan sinarnya?

Sabtu, 03 Januari 2009

Bintang Jatuh

Kami pernah menyala
berdua bernyawa
Kemudian mati bersama

Kini ku kembali
Dalam dendam ke jalanan sepi

Aku sudah mati

tetapi di sini ku bergetar lagi
Aku sudah mati
tetapi di sini ku bergoncang lagi

Di sini aku
berdiri di tempatku yang dulu
dimana ku sering merenungimu

Bulan kehilangan
satu bintang yang tidak pernah mampu bersinar

Langit kesepian
karena jatuh satu bintang suram

Kumenangisi jatuhnya bintang
Ku tak mampu menghidupkan

(mengingatmu, bergetar, bergoncang)