Jumat, 21 Januari 2011

Karena engkau memilikiku

Tigapuluh tiga hampir tiga puluhempat tahun,
aku bukan milik siapa-siapa
kecuali Tuhan yang empunya segala

Tidak ada yang mengatur ke mana langkahku
Tidak ada yang berhak mengintimidasi setiap putusanku
ku berbicara tentang seutuhnya hidup atas namaku

Tetapi tidak sekarang
saat tiba-tiba engkau hidup di dalamku
kita berbagi udara berdua
dan merasakan cinta bersama

Seketika ku tersadar
kita tidak lagi terpisahkan
baik di masa sekarang
ataupun di masa menjelang

Hidup ini tidak lagi semata-mata untuk keakuanku
karena engkaulah sekarang hidupku
Semangat ini bukan lagi kebanggaan bagiku
kebanggaan itu hanyalah bagianmu
Cinta ini tidak lagi mencari tuannya
karena ku telah mempersembahkannya kepadamu

Sejak engkau mendiami rahimku
kubagi nafas ini denganmu
juga mimpi dan harapan-harapanku
karena engkau memilikiku...

(sepenuh cinta dan rindu dari ibumu)

Senin, 17 Januari 2011

Sudut jalan di pagi hari

Seperti biasa
setiap pagi ku sampai di sudut jalan ini

dan aku terbuai...

oleh manisnya aroma gula
yang diperas oleh mesin-mesin perkasa peninggalan Belanda

aku terbuai...
oleh cumbuan sepi yang sudah menjadi kekasihku sekian lama

aku terbuai...
oleh setiap khayalanku tentang nirwana

tanpa celoteh makhluk bernama manusia yang merasa dirinya bijak dalam balutan kata-kata
tanpa gangguan benda bernama telepon yang selalu minta dibanting saat ia berdering
tanpa tagihan bulanan yang datang bersama kurir yang sepertinya mengira segala umpatanku hanya akting belaka...
tanpa kejaran klien yang memaksaku begadang setiap malam karena merasa sudah membayar
tanpa televisi yang menertawakan orang gagap dalam opera van java
tanpa sule, tanpa gayus, tanpa sby,,,,,

Seperti biasa
aku berdiri di sudut jalan ini
sampai aku ejakulasi dibuai sepi
sampai terdengar jeritan sepeda kayuhku tanda ia selesai bercinta dengan rumput dalam balutan embun sebagai selimut

Kembali aku akan datang ke sini
lagi dan lagi...
kala aku dipanggil oleh pagi.

Jumat, 07 Januari 2011

Teramat kurindu

Terbayang setiap inci tubuhmu
Terekam harum aromamu
Kapan ku dapat memelukmu?
Tanpa batas tanpa keraguan
Hanya ada engkau dan aku...

Ingin kurangkai berbait-bait puisi
Ingin kugubah rangkaian-rangkaian nada
tentang engkau kekasih hati penyejuk jiwa
pencipta segala asa...

Ya engkau buah hati bunda,
ingin segera kucium saat engkau tertawa
ingin segera kupeluk saat engkau merajuk

waktu ini terasa sangat lama
hati ini telah terlanjur jatuh cinta
kepadamu sosok mungil berjiwa besar
kesayanganku yang teramat kurindu...

(Oh, beginikah rasanya?)