Mari duduk bersama
Berbicara tentang kita
Menggali rindu yang pernah ada
Mengingat tawa yang enggan mereda
Tersenyum karena pernah tumpah air mata cinta
Dengan segelas kopi
Sepiring kecil camilan
Dalam cahaya temaram
Sudah lama ku menantikan
Mari duduk bersama,
Duduklah agak lama,
Supaya kembali hangat hati kita
Jumat, 14 November 2008
Kamis, 13 November 2008
Selasa, 11 November 2008
WELCOME HOME
Kau berkata kau hendak bertapa
Menurutku kau mengembara
Kau berkata kau butuh waktu untuk merasa
Menurutku ini terlalu lama
Kau berkata kau bahagia karena ku bahagia
Menurutku ini adalah lara
Kau berkata kau tidak akan pulang
Menurutku tidak demikian
Ini rumahmu
Di sini kenanganmu
Di sini tersimpan kekayaanmu
Welcome home,
Tinggallah,
Jangan biarkan rumahmu kosong...
(Namun demikian, jika kau berkata kau sudah melupa,
mungkin memang sudah semestinya...)
Menurutku kau mengembara
Kau berkata kau butuh waktu untuk merasa
Menurutku ini terlalu lama
Kau berkata kau bahagia karena ku bahagia
Menurutku ini adalah lara
Kau berkata kau tidak akan pulang
Menurutku tidak demikian
Ini rumahmu
Di sini kenanganmu
Di sini tersimpan kekayaanmu
Welcome home,
Tinggallah,
Jangan biarkan rumahmu kosong...
(Namun demikian, jika kau berkata kau sudah melupa,
mungkin memang sudah semestinya...)
Senin, 10 November 2008
Sahabat baruku bernama Sunyi
Ini pergelanganku
Coba kau raba
Kau rasa
Masihkah ada detaknya?
Ku bersahabat dengan sunyi
Ternyata ia tak melukai
Ia menawariku untuk bertemu pagi
Ia mau ku menjauhi mimpi
Ku hanya berkata:
"Ku memang merindukan mentari,
tetapi juga mencintai mimpi."
Sahabat baruku adalah Sunyi
Ia yang setia padaku selama ini
Coba kau raba
Kau rasa
Masihkah ada detaknya?
Ku bersahabat dengan sunyi
Ternyata ia tak melukai
Ia menawariku untuk bertemu pagi
Ia mau ku menjauhi mimpi
Ku hanya berkata:
"Ku memang merindukan mentari,
tetapi juga mencintai mimpi."
Sahabat baruku adalah Sunyi
Ia yang setia padaku selama ini
Langganan:
Postingan (Atom)